Contohpidato Tentang Hari Valentine di Sekolah ; Contoh Teks Pidato Tentang Hari Valentine; Contoh Teks Pidato Tentang Generasi Muda Bahasa Inggris; Contoh Teks Pidato Tentang Mencegah Narkoba di Sekolah ( Preventing Drug in Schools ) Bahasa Inggris ; Contoh Teks Pidato Tentang Pidato Peringatan 17 Agustus ( Warning Speech August 17 ) Bahasa Inggris Padahalhari kasih sayang seharusnya kita maknai setiap hari, bukan hanya pada satu hari itu saja. Valentine juga tidak harus dirayakan. Seharusnya kita memaknai hari kasih sayang itu setiap hari, bukan hanya pada satu hari tersebut. Dalam ajaran agama islam, hari raya umat islam hanya ada dua, yaitu Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. PIDATO: Hari Valentine Penuh Pesona ala Levrita; Pidato Syarief : Yang Terhormat, Ibu Guru Pembimbing; Pidato Menyambut Hari Pramuka; Contoh Pidato : Bapak Ibu Guru Yang Saya Hormati, Serta; Pidato Dan Dialog : Hari Pahlawan; Pidato : Yang Kami Hormati Ibu Kepala Madrasah, Bapak Ibu; Pidato Singkat SUMPAH PEMUDA; Pidato : Yth. Bapak/Ibu Guru; Pidato Tentang : SUMPAH PEMUDA; Pidato : Yang Terhormat Ibu Artanti Serta Yang Saya Sayangi Contohpidato Tentang Hari Valentine di Sekolah Februari 22, 2021 Posting Komentar Pidato adalah kegiatan seseorang dengan maksud menyampaikan berbagai hal secara lisan kepada orang lain disekitarnya. Dengan harapan orang yang mendengarkan itu mengerti dan memahami apa yang disampikan pada saat itu. Ciri khas pidato yaitu menggunakan bahasa Vay Tiền Trįŗ£ Góp Theo ThĆ”ng Chỉ Cįŗ§n Cmnd. Sudah sangat melekat di benak masyarakat bahwa tanggal 14 Februari setiap tahun diperingati sebagai Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang. Terlepas dari polemik perdebatan umat tentang peringatan hari tersebut, ada hal penting yang harus kita cermati. Contoh teks pidato berikut adalah referensi yang dapat kalian gunakan untuk mengisi pembicaraan tentang Hari Valentine di depan umum. English Good morning everyone, It’s such an honor to be here with you in this occasion. Let me deliver my thoughts on the upcoming event some people are celebrating Valentine’s Day. I understand there’s always been pro’s and contra’s over the idea, regardless the story behind the day – whether they see it as the day a Saint died or the day to romanticize the meaning of love and relationship. People have different views on whether it should or not be celebrated and the way to do. We all know that, these days, what we see on February 14 are chocolates, flowers, the pink color, and love stories everywhere. People try to show how much of a lover they are on the day. While some others agree that love can be expressed anytime, it’s not deniable that people still think of the moment as a sacred day to talk about love. The problem is not with what they believe, but the tradition they follow to celebrate the day. It is never a problem to show your affection by buying someone you love flowers as a gift, but do not think that flowers is the only symbol of love. It’s your right to give your lover chocolates, but never think that without chocolate, your love isn’t complete. Those things can’t measure love, neither can sex. You know, many underage teenagers lose their virginity just for the sake of being a true lover’. Many others try hard not to stay single on the Valentine’s Day just to look cool. This is where it goes toxic. And unfortunately, many people still believe it that way. I am not promoting nor discouraging the celebration of Valentine’s Day, but I’m asking you to teach people – be it your students, your kids, your family – that love has no standards. It’s your right to celebrate the day or not, but for those who do, remember that it is about being the truest in loving; not forcing yourself on what you can’t do or what you don’t want. We never have to worry about people celebrating the Valentine’s Day, but we must be aware of the destructive tradition they believe should be done. If celebrating Valentine’s Day makes them become more loving and caring, it’s sure a good thing. But instead, if it’s only a competition to look more of a perfect couple in the eyes of others, there’s something wrong about it. The strength of love is in sincerity. If you are sincere, you won’t mind what others say about what you do. Last but not least, never believe in what will only destroy you. I hope you all have a good day. Thank you. Indonesia Selamat pagi semuanya, Sebuah kehormatan untuk bisa berada di sini bersama saudara sekalian pada kesempatan ini. Izinkan saya menyampaikan pemikiran-pemikiran saya tentang peristiwa mendatang yang biasa dirayakan oleh banyak orang Hari Valentine. Saya paham selalu ada pro dan kontra tentang ini, apapun yang melatarbelakanginya – baik mereka memandang Hari Valentine sebagai hari kematian seorang Santo atau hari untuk meromantisasi makna dari cinta dan hubungan. Orang-orang memiliki pandangan yang berbeda tentang perlu-tidaknya hari tersebut dirayakan serta caranya. Kita semua tahu bahwa belakangan ini, yang kita lihat di tanggal 14 Februari adalah cokelat, bunga, warna pink, dan cerita-cerita cinta di segala tempat. Orang-orang berusaha menunjukkan betapa mereka adalah seorang pencinta dalam hari tersebut. Meski sebagian orang berpendapat bahwa rasa cinta bisa diekspresikan kapan saja, tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat masih berpikiran bahwa momen Valentine merupakan hari yang sakral untuk membicarakan tentang cinta. Yang menjadi masalah sebenarnya bukan apa yang mereka percayai, melainkan tradisi yang mereka anut untuk merayakan hari tersebut. Tentu tidak salah untuk menunjukkan kasih sayang dengan menghadiahkan bunga pada orang yang dikasihi, tapi jangan sampai berpikiran bahwa bunga adalah simbol kasih sayang satu-satunya. Tentu sudah jadi hak Anda untuk menghadiahkan cokelat kepada kekasih; tapi jangan pernah berpemahaman bahwa tanpa cokelat, cinta Anda menjadi kurang sempurna. Benda-benda itu – cokelat, bunga, dan sebagainya – tidak bisa mengukur besarnya rasa cinta, tidak juga dengan seks. Banyak sekali remaja di bawah umur yang melepas keperawanannya hanya untuk menjadi pencinta yang sejati’. Banyak juga yang berusaha agar tidak menjomblo di Hari Valentine hanya demi dipandang keren. Ini pemikiran yang beracun. Dan sayangnya, masih banyak yang berkeyakinan senegatif itu. Di sini saya tidak mempromosikan perayaan Hari Valentine ataupun mencegahnya, akan tetapi saya mengajak Anda sekalian untuk mengajarkan kepada yang lain—entah murid Anda, anak Anda, atau keluarga Anda—bahwa cinta tidak memiliki standar/ukuran khusus. Adalah hak Anda untuk merayakannya atau tidak, tapi bagi yang merayakan, ingat bahwa ini adalah tentang menjadi yang paling tulus dalam mencintai; bukannya memaksakan diri untuk melakukan yang tidak bisa dilakukan atau yang tidak diinginkan. Kita tidak perlu merisaukan tentang Hari Valentine yang dirayakan, namun kita harus waspada dengan tradisi merusak yang diyakini perlu dilakukan. Jika dengan merayakan Hari Valentine membuat seseorang dapat menjadi lebih penyayang dan perhatian, tentu itu hal yang positif. Sebaliknya, jika hanya dijadikan sebagai ajang kompetisi pasangan paling sempurna di mata yang lain, tentu ada yang salah. Kekuatan cinta ada pada ketulusan. Jika Anda tulus, Anda tak akan memikirkan ucapan orang lain tentang perbuatan Anda. Yang tidak kalah penting, jangan meyakini hal yang hanya akan merusak diri. Semoga hari Anda menyenangkan. Terima kasih. Teks diskusi adalah teks yang berisi pembahasan suatu masalah dengan mempertimbangkan untung-rugi, positif maupun negatifnya dengan alasan yang masuk akal. Teks diskusi memiliki ciri 1. Strukturnya terdiri atas Isu, Argumen Mendukung, Argumen Menentang, dan Simpulan/ Saran; 2. Memuat informasi yang bersifat informatif-argumentatif; 3. Ciri kebahasaannya menggunakan kata hubung perlawanan tetapi, sedangkan, dan sebagainya. Berikut contoh teksnyaHari valentine atau Valentine Day agaknya tidak asing lagi di kalangan remaja. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang menunggu-nunggu kedatangannya. Bagi mereka, Valentine Day adalah momentum mencurahkan kasih sayang kepada orang yang dicintai. Jutaan orang bertukar kartu cinta, kado spesial, hingga pesan cinta sebagai simbol perayaan Valentine yang diyakini jatuh pada tanggal 14 Februari tersebut. Adanya publikasi di media terutama televisi yang mengumbar peringatan Valentine membuat hari itu menjadi seakan spesial. Namun, di negara kita, peringatan Valentine mengundang kontroversi. Bagi mereka yang mendukung, hari Valentine merupakan momen paling pas untuk mencurahkan kasih sayang di sela-sela kesibukan karena di hari-hari biasa, orang jarang atau terlupa menunjukkan kasih sayangnya. Walau kerap dirayakan sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta, hari tersebut juga memiliki makna lebih luas di antaranya buat menyatakan kasih dengan sesama, baik itu antara pasangan suami dan istri, orangtua dan anak, atau kakak dengan adik. Valentine juga tidak benar jika dikaitkan dengan seks bebas. Sebab, kalau tabiatnya memang sudah seperti itu, sebelum dan sesudah valentine pun, oknum tersebut tetap melakukan. Dan katanya, yang sudah terbiasa dengan seks bebas itu bakal mengulangnya kembali. Kebetulan ada Hari Kasih Sayang, kebetulan pula tabiatnya sudah jelek seperti itu, momen valentine bakal dilakukannya untuk hal tersebut. Dan ujung-ujungnya, Peringatan Hari Valentine semakin jauh dari makna sesungguhnya Sumber. Namun kenyataannya, peringatan hari kasih sayang atau Valentine acapkali diidentikkan dengan pergaulan bebas serta melonjaknya penjualan alat kontrasepsi. Bahkan di beberapa daerah beredar, coklat yang berhadiah alat kontrasepsi. Momen hari valentine lebih sering dijadikan momentum menyampaikan rasa cinta dan kasih sayang kepada pasangan lawan jenisnya, atau lebih dikenal dengan istilah ā€œpacaranā€. Biasanya, para remaja akan memberikan hadiah kepada kekasihnya dengan mengucapkan ā€œBe My Valentineā€, Jadilah valentinku. Kemudian pemberian hadiah itu bisa berbentuk bunga mawar, cokelat, atau benda lain yang disukai pasangannya yang biasanya dihiasi warna pink atau ungu. Tidak jarang hadiah yang diberikan sudah melebihi batas norma berupa pegangan tangan, membelai rambut, ciuman, sampai kepada berpelukan yang mereka anggap sebagai wujud dari kasih sayang Sumber Blog Getas. Biasanya, perayaan "Valentine's Day" selalu dengan hura-hura dan bersenang-senang antara laki-laki dan wanita. Mereka saling kasih sayang dengan berlainan jenis, sehingga mengundang pergaulan seks bebas. Selain itu juga merayakan kasih sayang dengan pesta minum-minuman. Hari Valentine tidak ada urgensinya. Ini hanya hari biasa. Daripada merayakan Hari Valentine dengan memboroskan dana untuk membeli barang-barang yang tidak penting. Lagi pula, kasih sayang kepada keluarga harus ditunjukkan setiap hari, bukan hanya setahun sekali. Kasih sayang juga tidak berkonotasi dengan hubungan seksual Sumber. Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI, Maria Advianti, menyesalkan Valentine yang kini justru menjadi sebuah waktu bagi sejumlah produsen dalam memasarkan produknya, seperti cokelat dan kondom. Penelusuran dari lembaga perlindungan anak itu menemukan sejumlah produk promosi pembelian dua batang cokelat berhadiah kondom di sejumlah swalayan, terutama di Jakarta. Ini bisa terjadi karena produsen yang ingin produknya agar laku. Penemuan paket cokelat dan kondom tersebut seperti pengulangan tahun lalu meski memiliki kemasan yang berbeda Sumber Republika. Jadi, valentine adalah momen untuk ramai-ramai berbuat mesum oleh pasangan yang belum menikah. Maria mengatakan anak mudah galau jika tidak ikut merayakan Hari Valentine yang kerap dirayakan anak usia sekolah setiap 14 Februari. Kalau tidak dapat cokelat seperti menandakan tidak punya pacar atau disebut jomblo. Atau terjadi juga anak menjadi tidak percaya diri karena tidak menjadi bagian dari hari Valentine. Tidak mengherankan, kemudian muncullah gerakan anti valentine termasuk dari para kepala daerah seperti Surabaya, Padang, Makassar, Mataram, dan kepala-kepala daerah lainnya Republika. Larangan peringatan Valentine ini menyadarkan kita semua, terutama generasi muda, untuk kritis dan tidak larut dengan semua yang datang dari Barat. Valentine day belum tentu sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai luhur bangsa kita yang tidak mengenal istilah pergaulan bebas. Mereka yang beragama tertentu juga memiliki hak memperingati hari Valentine sebagai salah satu orang suci dalam ajaran agama mereka. Yang menjadi masalah adalah tindakan dan propaganda melanggar norma hukum, agama, dan sosial dalam momentum perayaan itu, misalnya pesan-pesan yang mengarah seks bebas terkait perayaan Valentine. Mungkin bukan semangat kasih sayang seperti itu yang dihayati dalam perayaan Valentine, seperti petasan di akhir Ramadhan, seperti itu pula 'penumpang gelap' membonceng peringatan hal-hal baik lalu menodainya. Sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, pergaulan antara muda-mudi atau antara lelaki dan perempuan mempunyai batas dan aturannya yang sanagat berbeda dengan di negara barat. Karena itu, kehadiran imbauan dan larangan yang dikeluarkan para kepala daerah itu menyiratkan pesan bahwa kita warga bangsa, mempertegas dan memperjelas identitas sebagai bangsa yang memiliki falsafah Pancasila. Seluruh elemen masyarakat dan seluruh warga bangsa hendaknya mendukung langkah para kepala daerah ini, bahkan seluruh anggota masyarakat juga ikut mengawasi dan berkontribusi positif bagi tegak dan berjalannya keputusan para kepala daerah itu. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, maka dapat mewujudkan Indonesia menjadi negeri yang maju dan bermartabat, yang rakyatnya memiliki akhlak dan moral yang mulia. Semoga perbedaan agama membuat kita semakin dekat dengan akidah agama kita masing-masing. Bahwa agama-agama yang dilaksanakan secara kaffah oleh setiap pemeluknya bisa membawa keselamatan seluruh umat manusia di dunia. Terakhir, agar tidak ada kesalahpahaman dengan saudara pemeluk agama lain, larangan untuk tidak merayakan hari Valentine adalah terbatas untuk para muslim saja. Mereka tidak merayakan, namun tidak menentang bagi pemeluk agama lain untuk merayakannya. Struktur teks - Isu "Hari valentine atau Valentine Day agaknya tidak asing......dst." - Argumen Mendukung "Bagi mereka yang mendukung, hari Valentine......dst." - Argumen Menentang "Namun kenyataannya, peringatan......dst." - Simpulan "Larangan peringatan Valentine ini......dst." Dari berbagai sumber Tags contoh teks diskusi contoh teks diskusi tentang kesehatan contoh teks diskusi tentang lingkungan contoh teks diskusi tentang pendidikan contoh teks diskusi dan strukturnya contoh teks diskusi kelompok Berikut adalah contoh pidato mengenai hari Valentine di sekolahSalam PembukaAssalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. PembukaanPuji syukur kita haturkan ke hadirat Allah SWT, yang mana atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat diizinkan berkumpul di sekolah tercinta pada pagi hari ini. Salawat beserta salam juga kita iringkan pada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing kita sebagai umatnya pada jalan kebenaran dari cengkeraman masa-masa jahiliyah pada zaman terhormat Kepala SMA Negeri 1. Yang saya hormati, Bapak/Ibu majelis guru beserta staf tata usaha. Selanjutnya, teman-teman dan rekan seperjuangan yang saya ini jatuh tepat pada tanggal 14 Februari. Tentu saja teman-teman antusias dengan peringatan hari Valentine, bukan? Hari yang katanya dibuat khusus untuk melimpahkan kasih sungguh disayang, kebiasaan ini tentu saja tidak ada pada ajaran budaya kita. Orang-orang di Barat sana merayakan Valentine dengan pesta dan mabuk-mabukan, bahkan hingga merujuk pada seks bebas. Saya tentunya berharap teman-teman tidak ikut terjerumus ke jurang yang sama. Sebaliknya, maknailah hari Valentine sebagai ajang untuk mengingat bahwa kita membutuhkan dan dibutuhkan oleh sesama. Luangkanlah waktu sejenak untuk mengucapkan terima kasih pada ibu dan bapak guru yang telah membimbing dan mengajar kita selama ini. Ucapkan perasaan sayang teman-teman pada orangtua yang selama ini telah mendidik dan menafkahi kita hingga sebesar ini. Berdamailah dengan orang-orang yang pernah berkonflik dengan teman-teman sekalian. PenutupBegitulah hendaknya kita memaknai Valentine dalam budaya kita. Bukannya dengan memojok berduaan danmembiarkan diri dihasut rayuan saja pidato yang dapat saya sampaikan. Jika ada kesalahan, saya mohon maaf. Salam penutupAkhir kata, wassalamu'alaikum warahmatullahi wa adalah salah satu media pengungkapan pikiran dalam kata-kata yang bertujuan untuk disampaikan dan mempengaruhi orang banyak. Tujuan pemberian pidato antara lainMemberikan informasi pada khalayak dan meyakinkan lebih lanjutMateri tentang pidato persuasif tentang isi dan fungsi pidato persuasif tentang tujuan pidato persuasif jawabanKelas 7Mapel Bahasa IndonesiaBab PidatoKode Mari kita memanjatkan puji syukur atas nikmat yang telah Alloh berikan kepada kita. Terima kasih saya ucapkan kepada para hadirin yang telah menyempatkan waktunya pada pagi hari ini untuk berkumpul di tengah kesibukannya masing-masing. Perlu anda ketahui bahwa valentine yang lebih kita kenal dengan hari kasih sayang. Hari kasih sayang ini telah lama dilakukan oleh bangsa Barat. Bahkan saat ini sudah menjadi trend di seluruh dunia dengan sebutan ā€œvalentine dayā€. Memperingati hari kasih sayang dilakukan pada tanggal 14 Februari yang dipercaya banyak orang sebagai tanda untuk mengungkapkan kasih sayang kita terhdap orang lain. Pidato Tentang Menolak Hari Valentine adalah contoh teks/naskah Pidato Pendidikan, Pidato Umum menggunakan Bahasa Indonesia . File berformat Microsoft Word Documents DOC/RTF, silahkan download secara gratis dan kembangkan kembali agar lebih sempurna. Silahkan anda edit seperti nama, tempat dll, agar ceramah anda di depan umum menjadi lebih indah.

pidato tentang hari valentine